Kuliah Online Grup WhatsApp 3GO: Belajar Eco Enzyme


  

Untuk kesekian kalinya 3 GO memfasilitasi kuliah online, kali ini judul yang diambil tentang Belajar Eco Enzyme yang disampaikan oleh narasumber Bapak Basuki, beliau adalah ketua 3Go korwil Banyumas. Kuliah malam itu sangat seru dan ramai di grup. Tercatat peserta yang hadir dari Pati, Cirebon, Karanganyar, Banyumas dan Wonosobo, Boyolali, Demak serta penyimak lainnya.

Kuliah kali ini dimoderatori oleh Emy dr 3Go korwil Banyumas.dan dibuka sekitar pukul 19.00. Pada sesi pembukaan bu eni yang menyampaikan bahwa Eco enzyme merupakan salah satu hasil upaya utk dapat mengolah smpah organik menjadi sesuatu dg berbagai manfaat.

Sekitar pukul 19.10 Narasumber kita yang akrab disapa Pak Basuki sudah bergabung. Hal pertama yang disampaikan adalah tentang penemu EE adalah Dr Rousukan dari Thailan yang memperkenalkan dan mempersembahkan cara mengolah sampah organik segar menjadi cairan dengan berbagai manfaat. EE sbg cairan multi fungsi disamping mengurangi sampah organik sebagai tujuan utama, bisa digunakan sebagai Perawatan dan Kesahtan, lingkungan makro, peternakan dan pertanian. pembuatan EE terdiri dari Gula : Bahan Organik dan Air dengan perbandingan  1: 3 : 10. Dan perbandingan ini mohon untuk tidak di ubah ubah,

Selanjutnya ketika sesi diskusi dibuka, langsung disambar oleh pak Margolang dari Boyolali yang menanyakan Gula merah yang digunakan harus dari tebu aja, atau bisa gula merah dari Aren?. Pak Basuki menjawab, baik untuk EE bisa di gunakan sebagai dekomposer pada saat kita mau fermentasi pupuk organik untuk pertanian, bisa menggantikan EM4 dan decomposter lainnya , dan hasilnya akan lebih baik karena mengandung berbagai Enzym.

Lalu ada pertanyaan lagi tentang fungsi Eco Enzym fungsinya untuk pertanian, Pak Basuki menjawab, fungsi EE di pertanian, bisa sebagai pupuk langsung ataupun sebagai komposter pada saat pembuatan POC, Pupuk padat maupun Pesnab.

            Dilanjut sesi kedua, ada pertanyaan dari Pak Sofjan,. apakah beda gula akan berpengaruh terhadap kualitas EE yang dihasilkan, dan apakah EE lebih sebagai bakteri pembusuk? Pak Basuki menjawab, bahwa yang kita sarankan YANG TERBAIK adalah Gula bahan dari tebu, baik itu tebu hijau, tebu hitam, semua bisa dan dengan harga yang terjangkau. Eco Enzym dengan Gula Merah Tebu kering ( GMT ), cairan EE nya dapat digunakan disemua bidang, inilah yang membuat cairan Eco Enzym disebut cairan multifungsi oleh para Relawan Eco Enzym. Jika ada yg bilang di tempat saya tidak ada, adanya gula yang lain boleh tidak? Bisa juga, asal JANGAN GULA PUTIH, Silakan mau pakai gula apa saja, tetapi beda gula, beda kualitas, dan beda pemakaiannya. Hasilnya tetap di sebut Eco Enzyme, namun hasil cairan EE nya, hanya bisa digunakan untuk pupuk tanaman, cuci piring, rendam sayuran dan mengepel, TIDAK BISA DI GUNAKAN UNTUK TERAPI PENGOBATAN ATAU DISINFEKTAN.

Pertanyaan berikutnya dari Bapak di Baturraden, apakah bahan bisa dicampur antar buah dan sayuran? Lalu Pak Bauki menjawab, dengan memberikan TIPS SAMPAH ORGANIK UNTUK ECO ENZYM, yaitu:

1. Biasakan selalu merendam / membersihkan sayur - sayuran dan buah - buahan dengan cairan Eco Enzym ( EE ) yang sudah diencerkan, sebelum di konsumsi. Kalau belum ada, gunakan air bersih, dengan cara ini, sampah kulit buah - buahan atau sayur - sayuran yang telah bersih diawal, bisa langsung digunakan dalam pembuat EE. Sampah organik buah - buahan atau sayur - sayuran yang kita dapat / kumpulkan dari luar ( toko buah2an / sayur2an ), harus dibersihkan, dengan cairan EE yang di encerkan, atau dengan air bersih. Kecuali: Untuk membuat EE khusus perkebunan, sampah organik tidak perlu dibersihkan, Sampah Organik tidak perlu dimasak apalagi diblender. Sampah Organik dalam kondisi mentah, bisa dipotong kecil - kecil atau tidak ( sesuai wadah / selera )

2. Kombinasikan berbagai jenis sampah buah2an dan sayur2an dalam pembuatan EE ( cara ini akan menghasilkan EE yang lebih bagus ).

- Tips Untuk EE yang harum atau wangi aromanya :

- Sampah Kulit buah2an harus lebih banyak dibandingkan sayur2an.

- Jika lebih banyak sampah sayur-sayuran atau daun-daunan, bau EE pada awalnya akan kurang harum, biasanya perlu waktu lebih dari 3 bln, baru aromanya menjadi lebih baik.

Contoh Perbandingannya :

kurang lebih 80 persen sampah buah2an, 20 persen sampah sayur2an.

3. Buah2an yang mengandung racun, aroma menyengat, menyebabkan alergi dan tumbuhan yang berduri, harus di hindari. Di utamakan buah-buahan dan sayur-sayuran lokal, karena buah2an / sayur-sayuran import kadang mengandung bahan pengawet. Hal ini bisa menyebabkan EE sering tumbuh jamur hitam.

            Lanjut pertanyaan lagi dari Pak Supardi Aja mengikuti dari Youtube: kalau bahan pembuatan eko enjim bahan buah y satu saja dan memakai air kelapa gmn apakah mikroba terkandung dalam ecoenzim? Pak Basuki menjawab, bahwa pembuatan EE sebaiknya dengan bermacam2 buah, usahakan lebih dari 5 macam, kalau dengan air kelapa maka bukan EE hasilnya Rumus EE 1 bagian GUla, 3 Bagian BO dan 10 Bagian Air

Pertanyaan dari Pak Slamet Riadi tentang perbedaan EE dan POC, Pak Basuki menjawab, bahwa EE bisa digunakan sebagai POC.  karena ada bacteri dan enzym, tetapi di POC tidak ada enzym hanya ada penguraian BO oleh microba

Selanjutnya pertanyaan dari Pak Arya, Aplikasi EE tuk dekomposer,apakah bisa langsung ke lahan swh,perbandingan berapa? Pak Basuki menjawab, bahwa untuk dekomposter di sawah diaplikasikan sebelum tanam atau pada saat olah tanah denga perbandingan 1 :200. 1:1000 kalau langsung ke tanaman.

Pertanyaan terakhir sesi kedua dari Tien Hariyoto, bagaimana penggunaan masing² pada masa vegetatif tentunya berbeda pada masa generative. Pak Basuki menjawab, pada prinsipnya EE enzym adalah pupuk yang seimbang antara microba dan enzym sehingga sangat membantu di semua fase, namun selanjutnya tetap harus ada pupuk dasar sebagai materi yang kan di urai oleh EE.

Sesi ketiga, Pak Basuki menjelaskan tentang TIPS WADAH UNTUK MEMBUAT ECO ENZYM, yaitu:

1. Gunakan wadah dari bahan plastik dan mulutnya / tutupnya lebar, untuk mempermudah memasukkan sampah organik dan memanen Eco Enzym ( EE ). JANGAN GUNAKAN WADAH DARI KACA, Sangat berbahaya, karena waktu EE dalam proses mengurai akan timbul gas

2. sangat di sarankan jangan membeli yang baru ( memanfaatkan botol - botol bekas, menjadi berguna kembali ).

3. Botol - botol minuman lebih cocok untuk diisi cairan EE hasil panen.

4. Untuk pemula, sangat disarankan menggunakan timbangan, jika dirumah sampai tidak ada timbangan, bisa membuat Eco Enzym dengan cara seperti ini :

Dengan membuat EE dapat membantu bumi ( Anak Admin EEI, Bpk Gidion ) :

https://youtu.be/SdaSnLKBLck

5. Manfaatkan botol bekas minyak.

Cara membersihkannya ada dalam video : https://youtu.be/j7qkTVWK43A

Cuci botol minyak :

3 lembar tissu

2 sendok baking soda

Air hangat 40c secukup nya

6. Semua drum atau wadah harus di cuci bersih dan hati - hati apabila kita membeli wadah bekas, karena kita tidak tahu bekas apa isinya, mungkin saja isinya dulu zat kimia berat.

Setelah cuci bersih, direndam dulu dengan EE, jika belum memiliki EE, bisa direndam dengan baking soda ( beli di toko bahan kue ).

Pertanyaan dari Bu Eni, Langkah-langkah utk fermentasinya bgmn pak Bas. Bulan 1, 2, 3, Pak Basuki menjawab, bahwa setelah semua BO terpenuhi tutup rapat ( kedap Udara ) selama 3 bulan, tidak diharuskan mengaduk, apabila ada waktu silahkan mengaduk pada bulan 1 setelah 3 bulan siap di panen dengan cara di saring atau di sedot pakai slang. pisahkan cairan yang jernih dengan cairan yang agak keruh, ampas bisa di blender untuk pembersih toilet atau masukan ke septick tank  bisa juga dengan mengeringkan untu di jadikan kompos

Lanjut pertanyaan dari Bu Eni, Apakah untuk mencuci baju, mandi, keramas bisakah ? Apa bedanya dg memakai eco enzyme. Pak Basuki menjawab, eco enzym untuk cuci baju, mandi bisa

untuk cuci baju atau cuci piring akan lebih bersih karena mengandung enzym yang bisa mengurai kotoran yang melekat pada benda tersebut, kelebihannya lemak tidak menggumpal seperti menggunakan sabun, sehingga tidak menjadi sumbatan pada saluran air. Cara pemakaian di campurkan dengan sabun yg kita gunakan. Untuk BO organik bisa dicicil sampai hari ke 10.. setelah terpenuhi fermentasi dihitung pada saat BO terpenuhi. EE untuk terapi kesehatan misal untuk rendam kaki bisa mengurangi berbagai penyakit seperti kolesterol , asam urat, mengobati luka Diabetes.

Katanya EE ada yang bias untuk penjernih air, benarkah? Pertanyaan dari BU Eni lagi. Pak Basuki menjawab, bisa! Tetapi dengan EE yang sudah ber umur lebih dari 1 tahun bu kalau untuk penjernih air minum tetapi kalau hanya untuk air untuk mandi aatau kolam bisa yang ber umur kurang dari satu tahun.

Diskusi malam itu berakhir pukul 21.00. semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panen Kolam Polikultur Ikan Bandeng dan Udang Vaname Tanpa Pakan

KETUA KORWIL 3GO BANYUMAS RAIH PENGHARGAAN TRI DAYA UPAYA KARSA