Kuliah Online Group WhatsApp 3GO : Pakan Unggas oleh Prof. Sofjan Iskandar

Pemeliharaan ternak unggas berkaitan erat dengan berbagai faktor salah satunya kualitas pakan. Pakan berpengaruh terhadap tumbuh kembang ternak. Namun tidak jarang ada berbagai permasalahan yang dihadapi para peternak. Nah, pada kuliah online (daring) group 3GO bagian pertama di tahun 2019 ini membahas mengenai “Pakan Unggas” dipandu Prof. Sofjan Iskandar.

Pada Minggu, 21 April 2019 lalu, berbagai pertanyaan pun diajukan para peserta kuliah daring ini khususnya para peternak unggas. Salah satunya dari Ibu Tutik, Peternak Ayam Petelur dari Desa Jimbaran, Kayen Pati. Ibu Tutik menanyakan apa solusinya ketika salah satu dari sekitar 50 ayam yang bertelur setiap hari namun kulit telur ayam tersebut lunak, tidak seperti telur ayam lainnya.

Menurut Prof. Sofjan, penyebab lembeknya cangkang telur karena disebabkan beberapa faktor yaitu umur unggas yang semakin tua, ransum kurang zat kapur, unggas stress; stress bisa karena lingkungan sempit, gangguan binatang predator atau stress disebabkan adanya ayam jago maniak seks. “Lembeknya cangkang telur bisa juga karena ayam tersebut sakit.”katanya.

Pertanyaan lain datang dari Ibu Danti, Peternak dan Petani dari Bogor. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan, antara lain dasar kandungan gizi/nutrisi pakan ternak, apa alternatif untuk masing-masing nutrisi pakan ternak, apa perbedaan pakan untuk ayam pedaging dan petelur, apa ada perbedaan antara pakan ayam yang dilepas dan dikandangkan.

Prof. Sofjan kemudian menguraikan tentang ransum ternak ayam. Menurutnya ransum adalah pakan berkadar gizi lengkap yang berisi energi, protein/asam amino, kalsium, fosfor, mineral mikro dan vitamin. Dengan penjelasan, yaitu :

• Energi diperlukan untuk tenaga yang dipergunakan ayam untuk hidup pokok (metabolisme dan gerak pokok tubuh) dan produksi daging atau telur.

• Protein berisi asam amino esensial dan non esensial untuk membangun sel-sel tubuh dan produksi daging atau telur.

• Kalsium dan Fosfor diperlukan untuk pembangunan tulang, kembang telur dan metabolisme.

• Mineral mikro seperti Zn, Mn dan sebagainya serta vitamin diperlukan untuk proses metabolisme tubuhh.

• Keperluan zat gizi berbeda untuk setiap kronologis dan pertumbuhan serta produksi.

Prof. Sofjan juga menegaskan bahwa tidak ada alternatif nutrisi tetapi ada alternatif bahan pakan. Terkait pakan ayam pedaging dan petelur menurutnya ada perbedaan kadar gizi di antara keduanya. Ia menyarankan untuk melihat tabel kebutuhan gizi buatan luar negeri yang banyak dipakai peternak (silakan search/cari dan klik “nutrient requirments for poultry” di situs pencarian/google).

Perbedaan pakan ayam yang dilepas dan dikandangkan; kalau ayam dilepas mempunyai peluang mencari pakan sendiri di halaman atau kebun. Dengan catatan jika bahan pakan masih ada di halaman atau kebun. Sedangkan pakan ayam dikandangkan; 100 persen tergantung dari pemberian kita (peternak).

Selanjutnya pertanyaan dari Pak Ludang, Peternak Ayam Joper (kampung super) dari Pati. Pak Ludang menanyakan bagaimana cara mendapatkan BB 1 up padahal sudah menggunakan pakan pabrik full (new hope 521 b), penyebab pertumbuhan ayam yang beragam, apa rekomendasi pakan pabrik yang baik, penyebab ayam dalam pertumbuhan lambat/terjadi kekerdilan.

Menurut Prof. Sofjan pakan pabrikan yang baik bisa dilihat dari kadar gizi label pakan tersebut. Ada indikasi bahwa semakin mahal semakin baik. Ia menyarankan pakan harus diberikan sesuai keperluan ayam. 

Prof. Sofjan menguraikan ayam joper merupakan blasteran antara ayam jago lokal (bangkok atau kampung) yang di Ibkan ke betina ayam petelur tetua impor sehingga kemungkinan sifat tumbuhnya tidak seperti ayam broiler tetua impor.

Kemudian penyebab ayam kerdil menurutnya bisa karena kurang makan, terdesak teman-teman sekandangnya atau bisa juga karena memang turunan kecil. 

Terkait dengan suhu dalam kandang pada masa brooding 32-44, dalam penuturannya brooding sampai umur 1 minggu kemudian turun 2 derajat setiap minggu. Indikasi suhu dapat dilihat dari tersebarnya anak ayam duduk tersebar merata di atas sekam dalam brooder.

Ideal kandang broding 1 meter persegi menurutnya untuk keperluan ruang ada yang menggunakan formula 3.0 kg/m², jadi jika doc berbobot 40 g, bisa sampai 75 ekor/m². Tetapi pada minggu kedua harus diperbesar ruang kandangnya. 

Menurutnya sangat baik jika peternak selalu melihat kondisi kandang dan tingkah laku anak ayam sesering mungkin sehingga bisa langsung mengetahui ketika ada permasalahan.  

Terkait dengan alternatif pakan unggas pabrikan, menurut Prof. Sofjan jika tidak ada pakan pabrikan maka peternak bisa meramu pakan sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan sumber energi terutama biji-bijian (jagung, dedak padi bagus, sorgum, singkong dan sedikit minyak. Bisa juga ditambahkan sumber protein seperti bungkil-bungkilan (bungkil kelapa, bungkil kedelai) dan tepung ikan. Tambahan lainnya adalah sumber mineral dan vitamin (dedaunan, sayur, batu kapur dan cangkang kerang).

Kelemahan meramu bakan sendiri adalah tidak mudah memperoleh bahan pakan dengan jaminan mutu (berkualitas). Oleh karena itu pakan pabrikan lebih mudah meskipun relatif mahal. Tetapi peternak bisa membuat ransum dengan mencampurkan pakan lokal seperti jagung, dedak padi dan pakan pabrikan dengan formula tepat sesuai kebutuhan.

[pakan alternatif - dokumen bu danti]

Kuliah online tersebut ditutup dengan sharing/berbagi informasi mengenai pakan alternatif yang bisa digunakan. Misalnya Ibu Danti yang berbagi informasi mengenai campuran pakan alternatif yang digunakannya yaitu dedak padi, daun ubi, pohon pisan dan abu ikan. Di mana abu ikan yang digunakan sekitar 200 gram/hari (2 kali makan) dengan jumlah ayam 80-100 ekor. 

[budidaya azolla-dok bu enny]

Ketua 3GO, Eny Prasetyowati juga menyampaikan mengenai alternatif pakan yang bisa digunakan yaitu Azolla (tumbuhan paku air) yang bisa ditanam sendiri di kolam. Azolla memiliki kandungan protein nabati sekitar 23 persen. 

[dok. KKN UNSOED]

Potensi Azolla

Teknik Budidaya Azolla

[dok. KKN UNSOED]