Kuliah Online Grup WhatsApp 3GO : Membuat Alat Deteksi Cepat Pencemar (Residu) Pestisida Dari Barang-Barang Yang Ada Disekitar Kita


Oleh Asep Nugraha Ardiwinata-peneliti Balingtan / BBSDLP di Bogor
Minggu, 7 Juni 2020



Kuliah online 3 GO kali ini membahas tentang cara pembuatan alat deteksi cepat pencemar (residu) pestisida dari barang barang yang ada di sekitar kita dengan narasumber Bapak Asep Nugraha Ardiwinata-peneliti Balingtan / BBSDLP di Bogor. Seperti biasa dimoderatori oleh Ibu Eny Prasetyowati, selaku ketua komunitas 3GO. Kuliah  dimulai dari pukul 19.00 WIB – selesai. Peserta yang hadir secara online tercatat berasal Purwokerto, Lampung, Banyumas, Pati, Salatiga, Cirebon, Malang, Rembang, Grobogan, Jakarta

            Acara dibuka oleh pak Asep dengan ucapan Selamat Idul Fitri 1441 H, yang kebetulan masih dalam suasana bulan Syawal. Alat yang akan diperkenalkan ini sudah diseminasikan beliau dalam pelatihan bimtek di Balingtan tahun 2018,beberapa anggota 3GO yang ikut acr tersebut antara lain bu Eny dan Pak Sugi.
Bahan2 yg dipakai untuk membuat alat ini :
1) HP kita yg bs aktifkan light sensor aplikasi (Xiaomi) - sbg monitor pembaca
2) pointer laser - sumber cahaya
4) botol bekas GPU -  sbg wadah sampel atau larutan standar (residu pestisida)
5) Kemasan bekas sabun cair
Xiaomi merupakan salah satu hape yang bisa menjalankan aplikasi light sensornya. Karena tidak semua hape android bisa jalankan aplikasi tersebut

Ini adalah Salah satu pointer laser yg dpt digunakan



Ini adalah aplikasi light sensor yg telah dicoba digunakan dan hasil cukup baik.Cukup valid untuk dilapangan.  Recoverynya bs capai 85 %


Prinsip kerjanya adalah sama persis seperti prinsip spektrofotometer artinya ada sinar yang ditangkap oleh larutan sampel. Besarnya larutan sampel menyerap sinar tersebut itulah yg kita ukur. Selain hape Xiaomi bisa juga menggunakan vivo dan Huawei.
Berikut contoh tampilan dari Xiaomi untuk aplikasi light sensornya, dalam satuan lux :


Alat ini bisa mendeteksi untuk semua jenis pestisida. Ambang batasnya mengacu ke BMR (batas maksimum residu) untuk masing-masing jenis pestisida, setelah itu kita siapkan larutan standar sesuai batas tersebut. Ambang batas pada umumnya atau rata2 0,1-2 ppm yg umum ditemukan di lapangan.
Tanaman juga bisa apa saja tinggal kita ekstrak sederhana dengan air bersih (utk yang polar) di lapangan. Pada umumnya polar. Penggunaan botol bagusnya dari kaca. Boleh botol bekas apa saja yang penting permukaannya rata.

            Pak Asep menjelaskan bahwa Inspirasi alat tersebut pada tahun 2017, direka-reka disela sela waktu salat. Beliau membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mewujudkan alat tersebut. Harapannya salah seorang petani andal dr Banyumas (bpk Sugi) dapat menjadi pionir dan contoh bagi yg lainnnya. Insyaallah

Berikut cara perhitungan (kuantitatif)
Pada Alat Deteksi Cepat Asep Nugraha Ardiwinata Bogor, 6 Juni 2020

 Satuan Satuan yang terbaca di monitor adalah “Lux” (satuan cahaya) Sedangkan untuk konsentrasi residu pestisida adalah “ppm” (part per million) Maka perlu dikonversi dari “Lux” ke “ppm”

Cara konversi Sediakan larutan standar pestisida/insektisida (misal : klorpirifor) dengan konsentrasi tertentu (misal: 2 ppm) Kemudian masukkan larutan standar ke dalam botol sampel (isi penuh) Kemudian baca di monitor berapa nilai “Lux”  dari larutan standar tersebut (misal: 10 lux) Berarti 10 lux adalah sama dengan 2 ppm Selanjutnya konsentrasi sampel akan bisa dihitung dengan rumus berikut: Namun terlebih dahulu ukur larutan sampel dengan alat tsb (misal terbaca 3 lux) Maka konsentrasi sampel akan bisa diketahui. Misal berat sampel (kubis) adalah 25 gr

 Rumus perhitungan  :

Konsentrasi sampel= Luxsampel/Luxstandar X 2 ppm = 3 lux/10 lux X 2 ppm  =  0.6 ppm

Jadi, dalam 25 gr sampel kubis terdapat residu klorpirifos sebesar 0,6 ppm

Catatan: Berat sampel harus ditimbang dan dicatat (missal sampel kubis 25 gr) Volume larutan sampel dan larutan standar harus sama (sesuai volume botol sampel) Bila ingin mengetahui residu tersebut telah melebihi batas maksimum residu (BMR)

Demikian kuliah online Grup WhatsApp 3GO dengan judul Membuat Alat Deteksi Cepat Pencemar (residu) Pestisida dari Barang-barang Yang Ada Disekitar Kita  oleh Bapak Asep Nugraha Ardiwinata-peneliti Balingtan / BBSDLP di Bogor. Terima kasih kami ucapkan kepada Narasumber, dan semua peserta yang telah berperan dalam sesi diskusi maupun yang menyimak dari awal hingga akhir pada sesi kuliah online malam ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi semua. Aamiin. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngopi Bareng | Tanah Sehat Untuk Bangsa Yang Cerdas

Kuliah Online Grup WhatsApp 3GO: Belajar Eco Enzyme

Penandatanganan MOU Fakultas TP UGM dan 3GO